Pages

Minggu, 24 November 2013

OTAK BUSUK ANGGOTA JIL (JARINGAN IBLIS LA’NATULLAH)




            Segala puji milik Allah, Tuhan sekalian alam
            Semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wa Sallam serta para keluarga dan sahabatnya
            Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
            Pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masih hidup ada dua golongan musuh Islam yaitu orang kafir dan orang munafiq. Di antara kedua golongan ini orang-orang munafiq adalah yang paling berbahaya bagi ummat Islam, karena mereka mengaku Islam namun pada hakekatnya menghancurkan Islam dari dalam. Dan hal ini senantiasa terjadi di sepanjang zaman, begitu pula di zaman kita sekarang ini bahkan di negeri yang kita tinggali ini.
Allah Ta’ala memerintahkan kepada Nabi dan orang-orang yang beriman supaya berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq. Allah berfirman, “Wahai Nabi berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq dan bersikap keraslah pada mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS At Taubah 9:73).
Salah satu musuh yang kini tengah dihadapi ummat Islam adalah ajaran sesat yang dibawa oleh Jaringan Islam Liberal/JIL. Kerancuan yang mereka tebarkan perlu dibantah, apalagi orang-orang yang membawa pemikiran sesat ini adalah tokoh-tokoh yang digelari cendekiawan, kyai dan intelektual.Mereka dengan seenaknya sendiri menterjemahkan ayat Al Qur’an, memelintir hadits Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan menyikapi perkataan para Ulama islam dengan kemauan mereka sendiri.  Sebenarnya pernyataan mereka terlalu menyakitkan untuk ditulis dan disebarluaskan, namun demi tegaknya kebenaran maka dalam kesempatan ini akan saya bawakan beberapa contoh kesesatan pemikiran mereka yang dengannya pembaca akan mengetahui betapa rusaknya akidah Islam Liberal ini.
Dalam sejarahnya di Indonesia, JIL muncul dengan dipelopori oleh Nurcholis Madjid bersama dengan Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan Abdurrachman Wahid. Nurcholis Madjid sendiri telah memulai “Gerkakan Pembaruannya” sejak tahun 1970-an. Pada saat itu ia menyatakan “Rasanya toleransi beragama hanya akan tumbuh di atas dasar paham kenisbian (relativisme). Bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya merupakan inti dari setiap agama.” Dari tatanan bahasa intelek di atas, dapat disederhanakan menjadi pernyataan : “setiap agama itu sama”. Hal ini jelas-jelas bertentangan dengan firman Allah dalam Al Qur’an yang artinya : “Sesungguhnya, agama yang (direstui) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS Ali Imran : 19).
Setelah masa Nurcholis Majid lewat, saat ini muncul lagi tokoh JIL yang lain yang bernama Ulil Absar Abdalla. Ulil sendiri seringkali mengeluarkan pernyataan yang terdengar indah bagi orang awam, namun sebenarnya mengandung misi pemurtadan bagi para muslim. Diantara pernyataannya adalah sebagai berikut :
-          ”Menurut saya, tidak ada yang disebut Hukum Tuhan dalam pengertian seperti yang dipahami orang Islam. Misalnya Hukum Tuhan tentang pencurian, jualbeli, pernikahan, pemerintahan dan lain-lain.” (Kompas, 18 November 2002).
-          ”Rasul Muhammad adalah Tokoh Historis yang harus dikaji dengan kritis (sehingga tidak hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek beliau sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya).” (Kompas, 18 November 2002).
-          ”Negara Sekuler lebih unggul daripada Negara Islam ala fundamentalis, sebab Negara Sekuler bisa menampung energi kesalehan dan energi kemaksiatan sekaligus.” (Tempo edisi 19-25 November 2002).
-          ”Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” (Gatra, 21 Desember 2002).
-          “Larangan nikah beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah tidak relevan lagi” (Kompas, 18 November 2002). Vodca (minuman keras beralkohol lebih dari 16%) pun menurut Ulil bisa jadi di Rusia halal, karena udaranya dingin sekali.
Itu semua belum termasuk ucapan para pendukung kaum liberalis seperti Azyumardi Azra, Zuly Qodir, Musdah Muliah, Taufik Adnan Amal, Rizal Mallarangeng, M. Guntur Romli, dkk. yang insya allah akan saya muat dalam postingan yang lain.
            Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Kaum JIL adalah kaum munafiq yang memusuhi islam dengan menggunakan dalil-dalil islam yang harus diperangi demi terpeliharanya ajaran islam yang sesuai dengan Al Qr’an, Hadits, Ijma’ ulama, dan Qiyas. Dan saya juga menghimbau kepada para pembaca agar menjauhi pemberitaan media yang digunakan oleh kaum JIL dalam menyebarkan ajaran sesat mereka. Hanya kepada Allah kita meminta, dan hanya Allah sebaik baik Dzat untuk berserah diri dan meminta pertolongan. Semoga kita beserta keluarga dan para sahabat kita terlindungi dari fitnah kaum munafiq ini. Amin
            Wallhu a’lam bish showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar