OTAK BUSUK ANGGOTA JIL (JARINGAN IBLIS LA’NATULLAH)
Segala puji
milik Allah, Tuhan sekalian alam
Semoga sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wa Sallam
serta para keluarga dan sahabatnya
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang
Pada masa Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam masih hidup ada dua golongan musuh Islam yaitu orang kafir
dan orang munafiq. Di antara kedua golongan ini orang-orang munafiq adalah yang
paling berbahaya bagi ummat Islam, karena mereka mengaku Islam namun pada
hakekatnya menghancurkan Islam dari dalam. Dan hal ini senantiasa terjadi di
sepanjang zaman, begitu pula di zaman kita sekarang ini bahkan di negeri yang
kita tinggali ini.
Allah Ta’ala memerintahkan kepada Nabi dan orang-orang yang
beriman supaya berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq. Allah berfirman,
“Wahai Nabi berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq dan
bersikap keraslah pada mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah
tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS At Taubah 9:73).
Salah satu musuh yang kini tengah dihadapi ummat Islam adalah
ajaran sesat yang dibawa oleh Jaringan Islam Liberal/JIL. Kerancuan yang mereka
tebarkan perlu dibantah, apalagi orang-orang yang membawa pemikiran sesat ini
adalah tokoh-tokoh yang digelari cendekiawan, kyai dan intelektual.Mereka
dengan seenaknya sendiri menterjemahkan ayat Al Qur’an, memelintir hadits
Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan menyikapi perkataan para Ulama
islam dengan kemauan mereka sendiri. Sebenarnya pernyataan mereka terlalu
menyakitkan untuk ditulis dan disebarluaskan, namun demi tegaknya kebenaran
maka dalam kesempatan ini akan saya bawakan beberapa contoh kesesatan pemikiran
mereka yang dengannya pembaca akan mengetahui betapa rusaknya akidah Islam
Liberal ini.
Dalam sejarahnya di Indonesia, JIL muncul dengan dipelopori
oleh Nurcholis Madjid bersama dengan Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan
Abdurrachman Wahid. Nurcholis Madjid sendiri telah memulai “Gerkakan
Pembaruannya” sejak tahun 1970-an. Pada saat itu ia menyatakan “Rasanya
toleransi beragama hanya akan tumbuh di atas dasar paham kenisbian
(relativisme). Bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan
kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia,
yang kiranya merupakan inti dari setiap agama.” Dari tatanan bahasa intelek di
atas, dapat disederhanakan menjadi pernyataan : “setiap agama itu sama”. Hal
ini jelas-jelas bertentangan dengan firman Allah dalam Al Qur’an yang artinya :
“Sesungguhnya, agama yang (direstui) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS Ali
Imran : 19).
Setelah masa Nurcholis Majid lewat, saat ini muncul lagi
tokoh JIL yang lain yang bernama Ulil Absar Abdalla. Ulil sendiri seringkali
mengeluarkan pernyataan yang terdengar indah bagi orang awam, namun sebenarnya
mengandung misi pemurtadan bagi para muslim. Diantara pernyataannya adalah
sebagai berikut :
-
”Menurut
saya, tidak ada yang disebut Hukum Tuhan dalam pengertian seperti yang dipahami
orang Islam. Misalnya Hukum Tuhan tentang pencurian, jualbeli, pernikahan,
pemerintahan dan lain-lain.” (Kompas, 18 November 2002).
-
”Rasul
Muhammad adalah Tokoh Historis yang harus dikaji dengan kritis (sehingga tidak
hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek beliau
sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya).” (Kompas, 18 November 2002).
-
”Negara
Sekuler lebih unggul daripada Negara Islam ala fundamentalis, sebab Negara
Sekuler bisa menampung energi kesalehan dan energi kemaksiatan sekaligus.”
(Tempo edisi 19-25 November 2002).
-
”Semua
agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling
benar.” (Gatra, 21 Desember 2002).
-
“Larangan
nikah beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam,
sudah tidak relevan lagi” (Kompas, 18 November 2002). Vodca (minuman keras
beralkohol lebih dari 16%) pun menurut Ulil bisa jadi di Rusia halal, karena
udaranya dingin sekali.
Itu semua
belum termasuk ucapan para pendukung kaum liberalis seperti Azyumardi Azra,
Zuly Qodir, Musdah Muliah, Taufik Adnan Amal, Rizal Mallarangeng, M. Guntur
Romli, dkk. yang insya allah akan saya muat dalam postingan yang lain.
Dari pernyataan-pernyataan di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa Kaum JIL adalah kaum munafiq yang memusuhi islam
dengan menggunakan dalil-dalil islam yang harus diperangi demi terpeliharanya
ajaran islam yang sesuai dengan Al Qr’an, Hadits, Ijma’ ulama, dan Qiyas. Dan
saya juga menghimbau kepada para pembaca agar menjauhi pemberitaan media yang
digunakan oleh kaum JIL dalam menyebarkan ajaran sesat mereka. Hanya kepada
Allah kita meminta, dan hanya Allah sebaik baik Dzat untuk berserah diri dan
meminta pertolongan. Semoga kita beserta keluarga dan para sahabat kita
terlindungi dari fitnah kaum munafiq ini. Amin
Wallhu a’lam bish showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar